kitasama.or.id – Uang tidak bisa hanya disimpan saja di dalam rumah, di dalam gua, apalagi di kubur di dalam tanah. Uang juga tidak bisa serta merta dibelanjakan dan dibelikan apa saja yang diinginkan. Uang harus dikelola agar bisa berkembang nilainya dan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.
Seberapa pun banyaknya anda mempunyai uang, sebanyak satu gudang atau satu container, lalu anda menyimpannya di dalam sebuah tempat yang tersembunyi, hanya untuk disimpan dan dibuat kebanggan untuk dilihat-lihat saja maka uang itu sangat tidak ada artinya, tidak ada bedanya dengan tumpukan kertas sampah di pembuangan atau kertas biasa yang dijual murah.
Karena yang namanya “uang” adalah ketika benda itu dimanfaatkan atau digunakan untuk transaksi jual beli atau kegiatan ekonomi lainnya. Tanpa mempunyai fungsi itu maka “uang” tidak akan ada artinya dan tidak ada gunanya. Misalnya—sebagai pembuktian fungsi uang, anda mempunyai uang rupiah sebanyak satu koper, lalu anda pergi ke Amerika dan menginginkan coca cola untuk menghilangkan haus, maka anda tidak bisa membelinya dengan uang rupiah karena uang itu tidak ada artinya di Amerika.
Atau anda mempunyai banyak uang, lalu anda simpan di sebuah lemari, tiba-tiba saudara anda membutuhkan uang itu untuk berobat ke rumah sakit dan anda memberinya beberapa lembar. Sampai dirumah sakit ternyata pihak manajemen tidak menerima pembayaran uang kertas, tapi melalui Qris atau transfer. Maka uang anda kita berguna sama sekali, kecuali masuk rekening dan anda mempunyai e-banking.
Artinya adalah uang tidak untuk disimpan di lemari dan dijadikan property—untuk pameran, tapi harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang lainya dengan kematangan berfikir dan kejernihan bertindak, agar uang bisa menunjukkan fungsinya dan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Seperti untuk permodalan usaha bagi orang lain yang butuh modal atau untuk mendorong orang dengan skill rendah mendapatkan pekerjaan ringan dengan modal uang tersebut.
***
Uang sejatinya hanyalah sebuah nilai yang tertulis di lembaran sebuah kertas atau tertulis pada rekening tabungan. Keberadaannya bisa dikatakan “tidak nyata dan sekaligus nyata”.
Uang, tanpa mempunyai tulisan angka-angka yang menunjukkan nilainya maka kertas itu tidak ada harganya, hanya berfungsi sebagai kertas biasa—bukan alat tukar.
Adanya angka pada kertas-kertas uang itulah yang menjadikan kertas itu mempunyai nilai dan mempunyai harga diri, sama halnya dengan manusia. Manusia dengan “angka-angka” kepandaian dan kemampuan dirinya bisa terangkat derajadnya dan nilainya di mata masyarakat, dan bisa menjadi pertimbangan untuk mengisi suatu pekerjaan.
Dengan adanya sebuah angka yang menempel pada kertas itulah maka “uang” bisa dikatakan barang nyata sekaligus tidak nyata, tergantung bagaimana anda amemperlakukannya dan mengfungsikannya. Jika anda biarkan saja, maka uang itu “hanya kertas” dan jika anda menggunakannya maka kertas itu baru berfungsi menjadi “uang”.
***
Kepemilikan uang yang banyak dan melimpah harus disimpan (ditabungkan) atau diserahkan ke lembaga keuangan agar bisa dikelola secara baik dan bisa berkembang. Uang yang disimpan di lembaga keuangan kelak akan berkembang dan menghasilkan bagi hasil yang layak. Karena uang yang disimpan di lembaga keuangan akan dipinjamkan kepada orang yang membutuhkan uang tersebut untuk berusaha dan menjalankan perdagangan.
Banyak orang yang mempunyai uang, namun tidak bisa memanfaatkannya dan tidak bisa mengelolahnya. Alih-alih disembunyikan, uang yang banyak pelan-pelan akan habis terpakai dan bahkan dipinjami secara berlahan-lahan oleh orang terdekatnya.
Maka solusi yang aman adalah menyerahkan uang tersebut kepada suatu lembaga keuangan, baik dalam bentuk Bank atau bukan Bank, agar uang tersebut bisa disebar lagi ke masyarakat dalam bentuk pinjaman dan bisa digunakan untuk menjalankan usaha-usaha masyarakat kecil.
Dengan manajemen yang baik dan pengelolahan yang profesional uang yang diserahkan ke suatu bank atau yang lainnya bisa memberikan manfaat serta membantu negara untuk menjalankan perekonomian masyarakat.
***
Uang yang disimpan di lembaga keuangan bisa bermanfaat bagi keberadaan suatu negara. Negara dan pemerintahannya bisa meminjam uang yang disimpan di lembaga keuangan tersebut untuk membayar pegawainya dan membangun infrastrukturnya, sekaligus menciptakan program-program kesejahteraan masyarakat lain, sehingga masyarakat bisa bekerja dan meningkatkan daya belinya.
Jepang, Kanada, Jerman, Singapura, dan Israel adalah deretan negara-negara yang berhasil memanfaatkan uang dari hasil kerja keras warganya yang disimpan di bank negara.
Di beberapa negara itu semua orang berkerja keras dan rajin menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga mampu memperoleh gaji yang besar dan mengumpulkan uang yang banyak. Uang tersebut kemudian ditabungkan ke bank dan bank mengelolahnya dalam bentuk pinjaman kepada para pengusaha. Pengusaha dengan modal itu membangun pabrik atau usaha yang lainnya, yang bisa menyerap tenaga kerja sekaligus mendorong kemudahan banyak orang untuk membeli barang kebutuhannya.
Dengan banyaknya uang yang beredar yang disertai dengan kerja keras dan pertumbuhan produksi barang maka daya beli akan meningkat dan memjadikan negara tumbuh membentuk masyarakat yang sejahtera dan berkecukupan hidupnya.
***
Uang yang disimpan di rumah saja dan tidak dikembangkan bisa jadi akan mengalami penurunan nilai dan mengalami inflasi. Artinya, tidak ada keamanan secara pasti terhadap nilai uang jika disimpan di rumah atau di dalam dompet. Termasuk juga menyimpan emas dan perhiasan lainnya, tidak aman di dalam rumah atau di dompet saja. Bisa naik bisa juga turun seiring dengan berjalannya waktu. Emas harus ditabungkan atau disimpan pula di tabungan emas.
Nasehat ini tidak serta merta cocok dengan kondisi semua orang, hanya tepat bagi orang yang berkerja keras dan punyai uang lebih yang bisa dititipkan di bank untuk disimpan. Bagi orang yang sederhana dana termasuk kalangan ke bawah, maka menyimpan uang (dalam jangka pendek) lebih baik disimpan di rumahnya sendiri, dibelikan emas atau perhiasan, karena jika suatu saat membutuhkan uang emas atau perhiasan itu bisa dijual ke toko emas atau pegadaian dan bisa mendapatkan uang tunai dengan cepat.
Memang terkadang suatu negara mengalami inflasi, akan tetapi inflasi tetap bisa diatasi dengan kepemilikan yang cukup atas suatu barang, sehingga tidak menggerus nilai barang yang dimilikinya—karena tidak membeli dari orang lain, cukup dengan barangnya sendiri.
Bagaimanapun, menyimpan uang dalam bentuk emas tetap merupakan sebuah pertaruhan, bisa untung bisa pula merugi. Namun sepanjang sejarah kehidupan modern ini harga emas memang terus naik dan mengalahkan nilai rupiah yang terus menerus tergerus oleh US dollar. sehingga tidak ada salahnya jika anda berkeinginan mencoba membeli emas, lalu ketika harganya naik anda menjualnya—semoga beruntung.
***
Uang paling aman bisa dikelola dengan cara membeli saham, deposito, membeli reksadana, tabungan berjangka, mendirikan koperasi, dan dikembangkan melalui Baitul Maal wal Tanwil. (Dan bisa jadi) menyimpan uang paling mudah dan paling sederhana adalah dengan cara menabungkannya, lebih-lebih di deposito-kan.
Nasehat terbaik untuk menjaga uang anda tentunya dengan cara menabung, bisa dalam bentuk deposito ke bank atau untuk mengembangkan unit usaha koperasi. Uang yang banyak akan bermanfaat jika diinvestasikan dengan membeli saham-saham perusahaan, dimana sekarang ini aplikasi investasi jumlahnya sudah sangat melimpah di playstore.
Sebelum menabung, sebelum membeli saham, pastikan anda benar-benar memahami semua sistemnya dari bacaan maupun dari pengalaman teman. Anda bisa belajar dari buku-buku keuangan, atau berdiskusi dengan orang yang sudah pengalaman tentang investasi. Karena dengan car aitu anda bisa mengurangi resiko kehilangan uang dan resiko merugi dalam jual-beli saham.
***
Jika semua nasehat ini cocok dan layak bagi anda maka saya bersyukur bisa memberikan sumbangsi penulisan yang bermanfaat, dan jika ada yang kurang dan tidak sempurna mohon krtik dan masukannya, tulis dalam kolom komentar.